29 Agustus 2009

Kotak Mimpi Rawit

Kemarin aku baru saja menulis sebuah cerita. Ku beri judul "KOTAK MIMPI RAWIT". Entahlah dari mana aku mendapat ilham itu. Semua melintas dengan tiba-tiba di otak kecil ku. Tanpa rencana dan tanpa salam pembuka. Selalu begitu yang terjadi pada ku. Spontan dan tak menuntut apa-apa. Lalu jika kau bertanya, kata RAWIT dari mana pula aku mendapatkannya? Aku akan menjawabnya dengan tertawa. Rawit. Tentu saja kata aneh itu terlalu mencolok dan pantas untuk dipertanyakan.

Begini. Menjawab rasa penasaran mu, biarlah ku uraikan sedikit kisahnya. Lagi, aku tertawa sebelum memulai cerita itu.

Pada suatu hari aku membuka layar fesbuk ku, kau tahu kan tempat itu tengah mencandui siapapun kini. Nah, akupun demikian. Ditempat itu aku berkenalan dengan seorang cowok yang munurut ku cukup "sableng". Yach, kau tahulah arti kata dikutip itu? Tidak arti sesungguhnya. Lewat perkenalan itu, aku kemudian mengetahui bahwa ia adalah salah seorang senior ku semasa kuliah. Aku ingat, pernah mendengar namanya cukup populer dimata sebagian teman-teman ku. Tapi aku tak pernah benar-benar melihatnya. Oh, barangkali pernah cuma tidak mengingatnya. Tak penting juga kan. Tapi kali ini penting, aku berusaha mengingatnya namun tak berhasil. Ingatan ku tak cukup tajam untuk itu. Tak penting juga kan membicarakan itu, mengingat aku kini sedang menceritakan kisah kata RAWIT itu.

Begini. Hmm.....(berusaha mengingat). Ah....Bagaimana mulainya aku lupa, yang jelas gelar itu ia berikan pada ku cuma-cuma, mengingat aku adalah seorang yang simbolik seperti cabe rawit. Entahlah maksudnya begitu (dengan geer aku tertawa). Mungkin saja. Awalnya panggilan itu membuat ku (sedikit) merasa marah, padahal tidak juga. Tapi kemudian aku menyukainya, cukup menarik (pikir ku). Hingga tanpa sengaja aku menulis sebuah cerita, ku beri dengan nama itu. Wah...jangan-jangan dia menjadi ge-er. Tapi biarlah, aku hanya bilang, aku menyukai panggilan itu. Seperti aku menyukai cerita yang ku tulis. Hm...dasar narsis....



milkysmile


--cerita konyol--

Tidak ada komentar: