Kita berjalan dari tangga yang berbeda,
tapi sama-sama memulainya dari hitungan PERTAMA.
Kau dan aku seperti LANGIT dan AWAN yang saling melengkapi.
Dan tanpa HUJAN, bias pelangi tidak akan tercipta.
Maka sudah ku putuskan bahwa yang menjadi hujannya adalah kerikil-kerikil itu.
Aral yang membuat kita bertahan untuk terus melangkah jauh.
Dan kini kita sudah sampai pada hitungan ke SEMBILAN, tanpa tahu kapan akan mengakhiri hitungan itu.
Tapi aku yakin, ketika semua mulai berakhir, kita akan kembali menghitungnya dari awal--tanpa lelah....
Ps. catatan ini ku bingkiskan utk teman-teman yg tak lelah mengejar mimpi. Seperti perjalanan, semua pasti akan berujung.
14 komentar:
Tetap lanjutkan perjalanan ini ya, walaupun badai hujan batu kerikilpun menimpa kalian :)
hmm..mencoba memahaminya....tapi keren kalimat2nya
kok hitungnya dari awal lagi?
kenapa gak dilanjut?
kalo melangkah lebih enak bergandengan hehe *riwil*
Ya, demikianlah!
ya, demikianlah!
hidup adalah perjlanan, yg terpenting kita melangkah maju, dgn pedomanlangkah awal kita memulai...
ya itulah philosofi dalam hidup
nice, salam sahabat,,
Tetap melangkah meski ada kerikil tajam menusuk kaki
Hidup ini emang pada dasrnya adalah menghitung...
Teruslah berjalan sobat, meskipun disertai hujan kerikil, yakinlah bahwa kau akan mencapi puncak dari anak tangga ...
Nice posting sahabat :)
kalimatnya keren mbak.
ini kunjungan perdana btww.
Salam kenal yah
hehe pokoknya menyemangati diri sendiri terus :D
aniversary ke sembilan niy??
keren banget cara pengungkapannya bu dosen
(^__^)
aniversary ke sembilan niy??
keren banget cara pengungkapannya bu dosen
(^__^)
jadikan tangga tak berujung, sembilan anak tangga aku rasa baru sebuah awal... minimal langkah sudah terarah....
trimakasih
Posting Komentar