09 Mei 2012

Reds War

Aku melihat buku itu pertama kali. Tergeletak di atas rak paling pojok yang, well sedikit berdebu kalo boleh jujur. Mungkin jarang tersentuh. Dia terhimpit beberapa buku undang-undang yang sepertinya tidak banyak peminat. Heran. Bagaimana bisa buku itu terselip diantara puluhan buku perundang-undangan dan mengenai hukum lainnya. 


Kasihan. Mungkin salah seorang calon pembeli meninggalkannya begitu saja ketika melihat bacaan yang lebih menarik lainnya. Ya, kemungkinannya seperti itu. 

Memang tidak ada yang menarik dari buku itu sebenarnya. Aku bahkan hampir melewatkannya, jika saja seorang pemuda tidak mengangkat dua buah buku di atasnya.

Langkahku yang hendak beranjak ketika itu, tiba-tiba dipaksa berhenti demi melihat sampul berwarna merah terang yang ada di depannya. Dan tulisan serta logo berwarna merah kuning itu perlahan membuat tanganku terulur. Sekali lagi kukatakan, tidak ada yang menarik dari buku yang sudah sedikit lusuh itu. Namun entah kenapa, pesona merahnya seolah menarikku untuk mendekat. Mengejutkan, aku pun tersenyum demi melihat judul yang dibold tebal itu. 

Tahukah, aku ingat kamu seketika. 

Kamu yang kerap kali ku kirim pesan singkat ketika melihat jadwal pertandingan televisi.

Haha...kamu yang selalu ngotot bahwa klub kesayanganmu itu adalah yang terbaik. Namun nyatanya kau selalu dibuat panas dingin ketika jagoanmu itu kerap kali berhadapan dengan juaraku. Akhirnya pun kau selalu bilang, “Mereka memang rival, tapi dalam hal warna mereka tetaplah sama. Red.” 

Dan aku tertawa mendengar pengakuanmu. 

Aku ingat, kau selalu bilang sangat mengagumi pak tua itu. Sir Alex Ferguson. 

Aku bilang, “Aku menyukai Steven Gerrard! Bagiku dia pemain yang hebat dan juga kapten terbaik.” 

Dan kau tertawa. “StevieG terlalu tinggi untukmu!” 

Kau mengejekku seperti itu. Aku tak marah, malah menjawab “Dari pada Wayne Rooney. Aku nggak suka pria berkepala bulat dan bermuka merah seperti dia!” 

Lagi-lagi kau tertawa—tidak habis-habisnya. 

Mengingat percakapan konyol itu, membuatku merasakan bahwa kau tidak lebih jauh dari sesenti garis yang kubuat di peta yang tergantung di dinding kamarku. Kau terasa begitu dekat. Kenyataan itu membuatku sedikit punya harapan untuk bahagia. Seperti hari ini. Dan buku bersampul merah itulah yang menjadi sumbernya. 

Kau tahu, aku menemukannya di sebuah toko buku loak di pinggir jalan Samudera. Tanpa pikir panjang, aku membelinya tanpa melihat beberapa bagiannya sudah sedikit lusuh dan berkerut. Itu tidak penting. Sebab ku tahu pasti kau juga tidak akan keberatan. 

Aku membungkusnya rapi-rapi dengan sampul bening, kemudian menyimpannya hati-hati diantara ratusan koleksi buku-buku di mini library milikku. Berharap suatu saat bisa menghadiahkannya untukmu. Mungkin sebagai kado ulang tahun. Atau kado pernikahan. Kau pasti suka. Aku yakin itu. 

Karena buku itu berjudul MANCHESTER UNITED.



Ps: Ditulis untuk seorang teman yang fans banget pada Klub sepakbola Manchester United. Semoga suka. :)




Tidak ada komentar: