16 September 2009

Permintaan Maaf

Tangan kasar itu terjulur pada ku,
mengembangkan telapaknya,
menunggu ku menyambut ulurannya

aku mendesah pelan
berat rasanya harus menyambut uluran itu
namun aku sadar hari ini terlalu suci untuk mengabaikannya

kembali aku mendesah pelan
mencoba menguatkan hati
melupakan kenangan yang berlalu
belajar menepis bayang-bayang kesakitan yang kau torehkan

sejenak terdiam
tangan itu masih terulur
dan akhirnya aku menyambut uluran itu
menyambut maaf yang kau ucapkan

tak ada luka yang tak terobati
percuma untuk mengabaikan seluruh permintaan maaf mu

uff...akhirnya kita berbaikan lagi




Tidak ada komentar: