31 Oktober 2009

Menunggu Hujan




Inilah perasaan ku kini
aku sedang menunggu hujan turun
lalu menikmati setiap percikan yang menggoda kulit ku
aku ingin merasakannya meresap ke dalam tulang sum-sum ku
dingin memang
tapi itulah yang kini ku butuhkan
maaf jika aku tak lagi menanti bintang jatuh
karna harapan ku telah dia sampaikan
meskipun akhirnya patah dan berkeping-keping
aku tak mengharapkan apa-apa lagi
hanya menunggu hujan turun
menunggunya membasuh luka yang baru saja tertoreh
setelah itu aku janji tak meminta apa-apa lagi
karna aku akan memungut kepingan harapan itu
dan merangkainya menjadi satu
maka dari itu aku menunggu hujan turun hari ini

-----

8 komentar:

Rossbaru mengatakan...

Siang-siang yang panas, mampir berkunjung n baca puisi di blog teman

Enno mengatakan...

hujan2an yuk des!
:P

Pohonku Sepi Sendiri mengatakan...

Eh, kalo hujan2an bisa masuk angin loh.. Hehe..
Hujan bisa menyembunyikan air mata ya.. Tp buatku basah tanah sehabis hujan, bau segarnya slalu melemparkanku pd sesuatu yg pernah ada dan hilang..

De mengatakan...

@ rossbaru :
Boleh, kebetulan aku lagi nungguin hujan, ntar yang baca bisa jadi adem
hehe..

@ Enno :
Yuk mari mbak enno...tp kalo masuk angin jangan salahin aku ya..hehe

@ pohon :
Yupz betul banget, hujan bisa menyembunyikan tangis sampai akhirnya bisa terseyum lagi

anakilang mengatakan...

aku suka sekali dengan hujan...
Karena hujan selalu mengingatkan aku tentang sebuah cinta.
titik hujan yang turun
wangi tanah yang basah
awal dan akhirnya selalu tentang
Hujan

De mengatakan...

@ anakilang :
itulah indahnya hujan
hujan tak selalu membawa bencana kan?

Alil mengatakan...

Alil juga suka hujan, wit...

De mengatakan...

@ Alil :
jarang2 lho orang yang nggak suka hujan, sekalipun dia tu miss rain banget, kayak aku
hehehe...