20 Desember 2009

Jalan Terbaik



Kau ingat teddy bear ini?
Ini boneka yang kau beri pada ku ketika kita memutuskan untuk berpisah. Lima tahun lalu. Waktu itu kita hanya saling berdiam, tak ingin berucap barang sebait kata. Aku tertunduk lesu sambil memeluk boneka ini dan kau tengah menatap lautan luas di depan kita. Hanya deburan ombak yang memecah keheningan itu. Kita tenggelam, larut dalam pikiran dan perasaan masing-masing.



Lalu, seiring tenggelamnya sang mentari, kau membimbing tangan ku pulang. Kita masih saja diam. Aku ingat, senja yang kita lukiskan masih seindah dulu. Namun, itu yang terakhir kalinya kita bersama-sama melukisnya. Sebelum akhirnya kita membiarkannya tenggelam tanpa memberi warna-warna yang kita suka.

Dan akhirnya kita berpisah di persimpangan jalan. Melalui jalan pulang tanpa melangkah bersama. Aku semakin memeluk teddy bear perpisahan itu sambil berbisik lirih memberi namanya "Nano" (Nina & Nuno). Tak ada air mata, tak ada tangis, hanya ada kehampaan dan rasa sakit.

Inilah keputusan kita. Maka mungkin inilah jalan terbaik.


--Goodbye--


6 komentar:

Rizkyzone mengatakan...

mengamankan pertamax, award buat kamu silakan d ambil

Unknown mengatakan...

sedihnya..hiks..

Alil mengatakan...

hiks... hiks...
alil selalu sedih dengan perpisahan...

De mengatakan...

@ rizky :
oh ya? duh senangnya dapat award lagi. hehehe...
thanks ya, ky

@ sang cerpenis :
perpisahan memang meninggalkan kesedihan namun itu bukanlah kesedihan yang berkepanjangan. ya kan? :p

@ alil :
ya sama dong lil, tapi jangan melulu sedih ya :D

Pohonku Sepi Sendiri mengatakan...

iya neh.. sedihnya..
jika alil selalu sedih dengan perpisahan..
maka pohon selalu pedih dengan kehilangan..
hehe..
tetap semangat wit.. :)

thya mengatakan...

saya takut perpisahan :(