22 Mei 2010

Keping Kenangan

Ku pikir semuanya memang benar-benar habis. 7 tahun yang lalu. Terlalu lama bila harus berbunga lagi. Nyatanya, ketika melihat sosoknya senja itu, dada ini berdebar tak menentu. Keping-keping kenangan itu  perlahan menari-nari di otak ku.

7 tahun berlalu, kenapa jadinya harus seperti ini? Apa kau tak tahu, aku berusaha menyembunyikan semua. Aku mengalah, bahkan menghilang dari pandangan mu. Bukan karna aku membenci mu, bukan karna itu, tapi karna aku terlalu mencintai mu.

Kenapa kau harus datang dan mengurai kembali luka yang sudah lama ku balut?

****

7 komentar:

Unknown mengatakan...

Batas antara cinta dan benci memang tipis sekali..

annie mengatakan...

aaah, kenangan kerap membunuh ya, Des. Tapi seringkali kita tak tahu kisah selanjutnya, kita hanya bisa menuduh masa lalu ...

selamat beraktivitas, Des

kurniawan.q mengatakan...

kenangan itu indah ada enangan sedih ada yang kenangan yang membuat hati gembira

kurniawan.q mengatakan...

kenangan itu indah ada enangan sedih ada yang kenangan yang membuat hati gembira

Ninda Rahadi mengatakan...

saya paling benci kondisi itu :-s

pitt mengatakan...

sukarnya meninggalkan kenangan jauh ke belakang yuk

De mengatakan...

@ itik bali : indeed...terkadang benci bisa berubah menjadi cinta ataupun sebaliknya. kita tidak th apa yng terjadi esok. entahlah..
@ mbak annie : haha...iya nich, tp mudah2an nggak begitu mempengaruhi lagi. selamat beraktifitas juga mbak
@ kurniawan : sesedih apapun kenangan, kelak kita akan tertawa ketika mengingatnya kembali
@ anyin : sama. tp harus berada dalam kondisi itu. tak bisa berbuat apa2 selain menikmatinya
@ pitt : iya nich, tp kenangan memang tak akan pernah terlupa deh. suatu saat kita pasti akan merindukannya..