22 Juli 2010

Jenuh Tingkat Tinggi


Jarum jam sudah ribuan kali berdetak dan aku masih di sini. Terdiam dengan lembar-lembar kertas kosong. 

Entah apa yang akan ku ceritakan pada dunia, bila pada akhirnya ketika membuka mata esok hari, aku masih melihat pagi yang sama, hari yang sama, menghirup udara yang sama. 

Lalu aku bergegas memakai baju yang sama, berlari di jalan yang sama dan duduk di kursi yang sama. Di depan ku bergeming komputer yang sama. Masih dengan aktifitas yang sama. 

Setelah itu, sore pun mulai beranjak dan aku harus pulang dengan senyum yang sama, kemudian bermimpi dengan mimpi yang sama. 

Itulah duniaku setiap hari. Berputar pada jalur yang sama, meski rasanya berlalu begitu cepat.

Aku tak tahu, entah sejak kapan waktu menjauhi ku. Rasanya dia tak berjalan dengan seharusnya, tapi seperti bergegas meninggalkanku terlalu jauh. 

Aku tak tahu, entah apa yang salah pada diriku, hingga waktu tidak memberikanku kesempatan untuk menghirup napas barang sejenak. Rasanya, ia sudah tidak sudi lagi berkompromi dengan ku.

Ketika semua orang bergegas memburu waktu, aku malah tak tahu harus berbuat apa. Rasanya aku masih berjalan di tempat, belum kemana-mana.

Dan kau tahu bagaimana rasanya "Jenuh tingkat tinggi"??

Itulah yang ku rasakan kini....

****

Disuatu malam yang lembab

Tidak ada komentar: