17 April 2014

Suatu Hari, Pa.



"Kamu sudah terlalu banyak memikirkan kami, nak, kapan kau akan memikirkan dirimu sendiri? Menikahlah, nak. Temukan bahagiamu di sana."

"Apa kau punya seseorang? Kapan kau akan mengajaknya ke rumah? Kenalkan dia kepada kami."

*****

Suatu hari, Pa. Akan ada seseorang yang datang menemuimu. Duduk dengan gugup di ruang tamu--dihadapanmu. Kau akan menyambutnya dengan curiga, lalu mengamatinya lamat-lamat. Kau akan bertanya banyak hal seperti menginterogasi. Kau akan membuat nyalinya menciut. Tapi kau tahu, Pa? Dia berbeda. Dia tidak akan pergi sebelum mengatakan apa yang ingin ia katakan. Dengar, Pa. Dengarkan dulu ia berkata.

Sir, I'm a bit nervous
'Bout being here today
Still not real sure what I'm going to say
So bare with me please
If I take up too much of your time,
See in this box is a ring for your oldest
She's my everything and all that I know is
It would be such a relief if I knew that we were on the same side
Cause very soon I'm hoping that I...

Can marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl that I love for the rest of my life
And give her the best of me 'til the day that I die, yeah
I'm gonna marry your princess
And make her my queen
She'll be the most beautiful bride that I've ever seen

Suatu hari, Pa. Akan ada seseorang yang datang menemuimu. Dengan perasaan tulusnya, berani meminta putri bungsumu ini untuk ikut bersamanya--menjadi pendamping hidupnya selamanya. Aku ada di balik pintu kamar, Pa. Mengintip sedikit--mendengarkan apa yang kalian perbincangkan dengan perasaan berdebar-debar. Kau tahu, Pa, aku menangis. Terharu. Bahagia.

Dia bukanlah seseorang yang menjadi tokoh utama dalam semua cerita yang kutulis. Dia bukanlah seseorang yang membuat malam insomniaku menjadi menyenangkan. Dia juga bukan seseorang yang membuat kupu-kupu berterbangan di perutku. Dia juga tidak pernah singgah dalam pikiranku selama ini. Aku tahu dia ada, tapi tak pernah menyadarinya. Aku tak pernah menyebut namanya dalam doa-doaku, Pa. Tapi mungkin dia adalah seseorang yang selalu menyebut namaku dalam doa dan sujudnya. Entahlah. Saat itu aku hanya percaya, dia adalah seseorang yang diutus Tuhan untuk membimbingku ke surga.

Bagaimana denganmu, Pa? Apa kau sama terharunya denganku? Apa kau bahagia? Dia orang pertama yang datang, Pa. Aku berharap dia yang terakhir.

She's been here every step
Since the day that we met
So don't you ever worry about me ever treating her bad
I've got most of my vows done so far 
And till death do us part
There's no doubt in my mind
It's time
I'm ready to start
I swear to you with all of my heart...

Tatap matanya, Pa. Dia tidak menggombal. Aku yakin kau tahu itu.

The first time I saw her
I swear I knew that I'd say I do  

Suatu hari, Pa. Akan ada seseorang yang datang menemuimu. Dengan kesederhanaanya, ia memperlihatkan kesungguhannya memilihku.

Can marry your daughter, sir?

Dan saat itu datang, apa kau siap, Pa?

*****

"Menikahlah, nak. Kau sudah pantas untuk itu."

*****

Aku akan, Pa. Suatu hari....





PS: Lirik By. Brian Mc Knight - Marry Your Daughter


4 komentar:

Nayla Nuha mengatakan...

mba~ sudah lama aku tak baca postinganmu, dan aku sama-sama suka banget pertama kali denger lagunya Marry Your Daughter :')
Ditunggu mba undangannya heehee,

Sejatinya setiap perempuan pasti menginginkan hal ini dengan segera, ah..

De mengatakan...

@Nayla Nuha : Hehehe...Aamiin...Aamiin...Ya rabbal aalamiin...Makasih, Nay. Ditunggu aja undangannya. Semoga segera. :)

nouru el Arifah mengatakan...

Wuah.... Itu lagu judulnya marry your daughter kan mbak de?
dulu sebelum nikah, si aa tak suruh dengerin itu loh, hahahaha iya modus. biar dia kesindir gitu dan ternyata berhasil loh :p

semoga keinginannya bisa segera terwujud, amin :)

De mengatakan...

@El: waaahhh...mau ikutan modus kyk kamu lah biar someone merasa tersindir. Hahaha....terimakasih, el. Didoakan aja ya. Semoga. Aamiin...