17 November 2009

Sinis

Enak ya jadi penguasa
Bisa dengan mudah menyalahkan hamba yang tak berdaya
Bisa dengan leluasa memberi harta lalu meminta kembali tanpa merasa berdosa
Bisa dengan mudah melempar umpan kemudia berlalu
Tanpa peduli sang peminta lelah menunggu jawaban

Enak banget ya jadi penguasa
Lalu bagaimana dengan kita--sang peminta
Apa enaknya jadi kita
Hanya bisa mengulum senyum untuk sebuah penghinaan
Untuk sebuah tangis yang tak sempat tertumpahkan

Oh, kata mereka kita bisa meminta
Kita bisa menikmati pemberian sang penguasa
Lalu kita bisa tertawa melihat sang pengusa melempar koin keberuntungannya
Begitu kata mereka--kaki tangan sang penguasa
Apa enaknya coba
Toh yang kita dapatkan cuma sisi hitamnya
Sisi yang bagi mereka pantas untuk kita
Bagi sang peminta yang buat mereka hanya sebagai sampah

Uh, enak banget ya jadi penguasa
Andai suatu saat roda berputar sebaliknya
Apa mereka masih bisa merasakan enaknya jadi penguasa?




--Puisi yang tercipta tanpa sengaja. Awalnya nggak mau bikin puisi yang sinis kayak gini, tapi ternyata kata-kata dan jemari tak bisa dihentikan--



2 komentar:

Pohonku Sepi Sendiri mengatakan...

iya seh.. hmm, namanya juga manusia wit.. pas aja dikasih kekuasaan dipakelah 'aji mumpung'.. hehe..

De mengatakan...

@ Pohon :
Hehehe... syukur2 pake aji mumpung, kalo pake aji pangestu sekalian gimana ya... wkwkwkwkwkw... :p