17 Maret 2010

Pada akhirnya

Maaf, jika aku tak lagi pandai mengeja kata-kata. Merangkainya hingga menjadi makna yang bisa kau baca setiap hari. Hati ku beku, bibir ku kelu, pikiran ku buntu. Itulah penyebabnya. Terlalu jenuh juga ku rasa.

Maaf, jika aku bukan lagi sang penyair masa depan yang kan meneriakkan ragam puisi ntuk menggelitik naluri dan pikiran mu. Jika aku bukan lagi sang penulis mimpi yang kan bercerita kisah dan resah yang setia berkelana dalam ruang imajinasi mu.

Maaf, atas semua jeda yang semakin hari makin terasa lama. Sungguh, aku tak lagi pandai menuliskan bait-bait ini untuk mu. Aku tak bisa. Nyatanya semakin ku rasa, aku semakin awam.

Maaf, atas persinggahan yang tak lagi bisa memberi lega. Untuk itu aku hanya memberi mu salam sapa. Sebab pada akhirnya, jejak itu akan menghilang seirama langkah yang berayun menjauh....

---

20 komentar:

Darin mengatakan...

susunan kata yang indah..
sungguh tak bosan dibaca berulang-ulang, teman..

abe mengatakan...

ehm...itu diatas kaya puisi...tapi bentuknya paragraph...gituh...keren..ajarin donk mba...heuheu...biar sedikit ngerti tentang kosakata dan bahasa...*serius :D

non inge mengatakan...

kereeeen ^^

suka bgt...
salam kenal :)

loopdreamer mengatakan...

jejak itu takkan hilang...percayalah...setidaknya bagi mereka yang pernah merasa terpana padamu

De mengatakan...

@ Darin :
terimakasih, teman
hope u always read it more

@ abe :
hehe...aku juga nggak paham2 amat sama yang puisi n prosa. nulisnya dadakan aja kok. hihi.. :p

@ cyber dreamer :
salam kenal
thanks udah baca n folloew me

@ loopdreamer :
ya, semoga saja jejak itu tak akan hilang dihati mu...

Sari mengatakan...

Wita...pa kabar? lama ga sempet maen, maafin yak...

Tulisanmu yang diatas, keren deh, aku seneng bacanya... :)

De mengatakan...

@ Sari :
Hallo sari...kangen deh dengan teriakan mu. hihi...
thanks ya, ternyata kamu masih hapal jalan ke sini. :p
kemana aja menghilang pasca blognya hancur?
yg pasti jangan sedih berkepanjangan ya..semangat, kamu pasti bisa memperbaikinya lagi

NaiCaNa mengatakan...

keren k' bait pendek penuh makna. Tp aku yakin, akan selalu ada imajinasimu dalam meluapkan di kata2 :)

nietha mengatakan...

iya, saya maafin (geer mode ON)

Isti mengatakan...

kok mewakili perasaan saya yah? indah..

rid mengatakan...

wooow,kereeen
mantap banget katakatanya *siapa bilang kau tak lagi pandai mengeja dan merangkai kata^^*

Umar Vrathdar mengatakan...

haha, baca tulsan2mu asli sger bnget, desfi. Ad rindu yg trtangkap, sdkt trcampur dgn dilema ttapi dpadu dgn lirik indah.

Kl ak mah bsanya tragedi m utopia doang, kekeke :D

Unknown mengatakan...

oh memang perpisahan tak terelakkan lagi

keharusan untuk pergi telah membuncah, tepi semoga Tuhan selalu punya yang pilihan yang terbaik

kenyataan hidup kadang menyakitkan tapi selalu penuh hikmah di belakang

terus saj bersemangat menanti esok
karena mungkin Tuhan punya kejutan manis untukmu.........

bonk ava mengatakan...

sederhana, gak bertele - tele,

Suciati Cristina mengatakan...

maaf buat siapa nih wit ? :)

babehbanget mengatakan...

sudah kumaafkan ko... hehehe...
salam kenal...

Nayla Nuha mengatakan...

kereen banget :) tapi pilu

ALRIS mengatakan...

Baa lagunyo niang...
Salam

Elsa mengatakan...

waduh, siapa yang bilang tidak pandai merangkai kata?
hehehe postingannya ini luar biasa kok! bagus banget ... mengalir gitu aja

pembaca jadi menikmatinya

sungguh!
gak bohong

Pohonku Sepi Sendiri mengatakan...

keuren wit rangkaian katanya..
apa kabarnya? lama sdh tak bersua.. :)