Katamu, langit akan tetap menyenja, meski sudah tidak berderap langkah kita memburunya. Dia akan tetap menjingga, membiru, lalu menghitam tersaput malam.
Lalu pagi akan datang setelahnya. Dan akupun harus terbangun--bergegas memburu embun.
Katamu, teruslah berjalan, meski tangan tak lagi berpaut....
Disudut pagi yang cerah
11 komentar:
Wuih...., bahasanya mantap sahabat...,
tak lagi berpaut...? kemana...?
Maknanya jelas banget,....haruslah berburu embun, krn disitu byk kewajiban yg hrs segera ditunaikan
tentang perpisahan kah ini???
yah bumi masih tetap berputar walau mungkin kita terseok menjalaninya >.<
Tetep semangat n happy blogging...
Teruslah berjalan, sebab semesta terus berjalan meski terkadang mendung tak kunjung usai... :)
karena aku terus berjalan, maka aku sampai jua di sini. menyapamu. kucoba ulurkan tangan.
butuh mikir banyak buat mencerna.. hemm.. bagus diksinya..
bahasanyaaaaaa kereeeeen :D
sedih rasanya kalo harus jalan sendiri-sendiri kalo biasanya dilalui bersama
seperti rutinitas saja
yang penting happy
harus selalu optimis dan yakin akan masa depan, tanpa harus di kejar cakrawala akan datang menghampiri kita.. :)
salam
Posting Komentar