31 Oktober 2009

Mengalah




Kau benar
sudah saatnya aku pergi
dan meninggalkan khayalan bodoh ini
akhirnya aku mengalah
tapi bukan berarti aku akan menutup semua ruang
aku hanya menutup pintu namun akan memberi sedikit celah
barangkali suatu saat kau ingin kembali ke sana
dan aku akan sedia membukanya lebar-lebar


----

Menunggu Hujan




Inilah perasaan ku kini
aku sedang menunggu hujan turun
lalu menikmati setiap percikan yang menggoda kulit ku
aku ingin merasakannya meresap ke dalam tulang sum-sum ku
dingin memang
tapi itulah yang kini ku butuhkan
maaf jika aku tak lagi menanti bintang jatuh
karna harapan ku telah dia sampaikan
meskipun akhirnya patah dan berkeping-keping
aku tak mengharapkan apa-apa lagi
hanya menunggu hujan turun
menunggunya membasuh luka yang baru saja tertoreh
setelah itu aku janji tak meminta apa-apa lagi
karna aku akan memungut kepingan harapan itu
dan merangkainya menjadi satu
maka dari itu aku menunggu hujan turun hari ini

-----

30 Oktober 2009

Cerita Pagi dan Lagu Kenangan


Huaa...tak terasa sudah pagi lagi. Rasa kantuk sebenarnya masih melanda ku, semalaman aku begadang cuma buat nostalgia sama boysband jadul macam BSB, Westlife, Boyz II Men, Saved Garden dan sejenisnya deh, namun karna tugas telah menunggu, mau tak mau aku harus bangun dan bergegas ke tempat kerja. Jam 8 teng aku nyampe di tempat kerja. Beres-beres ruangan, peralatan, Uff...akhirnya selesai dalam waktu 30 menit. Kini aku siap duduk di depan komputer lagi.

Monitor menyala dan suasana ombak di pantai Bali kembali mengucapkan selamat datang pada ku. Ah, sepertinya wallpaper di komputer ku harus segera diganti. Sudah sebulan ini aku becengkrama dengan pantai Bali, ada baiknya aku mencoba suasana lain. Hmm...cari-cari, akhirnya aku memutuskan untuk memakai wallpaper secretgarden. Tampaknya mata jadi fresh dan kini layar komputer menjadi lebih rimbun.

3 jam aku mengutak-atik komputer. Menyelesaikan tekikan yang terbengkalai, akhirnya sampailah saatnya untuk online. Mula-mula aku memeriksa e-mail yang masuk, kali aja ada sesuatu yang penting, dan benar saja, ada 20 inbox yang masuk. Itu kebanyakan dari comment dari facebook dan dari group sastra yang ku ikuti. Nggak ada sesuatu yang penting ternyata. Kemudian aku membalas comment di wall facebook ku, baru setelah itu membuka blog. Ada satu comment dari teman, tak tik tuk (begitu bunyi keyboard ketika aku mengetik hehe...) aku membalas comment itu dan mempublikasikannya. Ah...selesai semua. Sekarang aku harus ngapain lagi? Lagi nggak mood chatting atau bikin postingan terbaru nich, terakhir aku bikin postingan yang judulnya OFF, tandanya aku lagi malas ngapa-ngapain. Lagi badmood nulis atau ngayal.

Lama aku hanya memandangi layar monitor, akhirnya pelanggan pertama datang. Aku siap-siap kerja lagi nich. 15 berlalu, pelanggan pertama pergi, kini aku sendiri lagi. Daripada sepi-sepian gini, mending aku muter lagu yang agak sedikit ngebit biar seru. Pilih-pilih lagu, akhirnya aku memutuskan untuk memilih lagu-lagu slank. Selain bikin semangat, lagu-lagunya juga bikin aku kangen sama masa-masa lalu.

Kuambil gitar dan mulai memainkan
Lagu yang biasa kita nyanyikan
Tapi tak sepatah kata yang terucap
Hanya ingatan yang ada di kepala

Hari berganti angin tetap berhambus
Cuaca berubah daun-daun tetap tumbuh
Kata hatiku pun tak pernah berubah
Berjalan dengan apa adanya

Di malam yang dingin dan gelap sepi
benakku melayang pada kisah kita
Terlalu manis untuk dilupakan
Kenangan yang indah bersamamu
Tinggalah mimpi
Terlalu manis untuk dilupakan
Walau kita memang tak saling cinta
Tak kan terjadi ... (diantara kita) 


Itu lagu pertama yang ku perdengarkan. Hm...termasuk yang ngebit atau malah melankolis sich?? Apa aja deh, yang penting hari ini aku lagi nggak sedih. Apapun jenisnya tetap nggak menghayutkan ku buat nangis. Hehe...Kamu tahu kenapa aku suka banget lagu ini? Karna aku udah dengar lagu ini sewaktu aku masih kecil mungkin masih SD kali, abang ku sering muternya jadinya kata-katanya terus terekam di otak kecil ku. Satu lagi alasannya, karna lagu ini paling sering aku nyanyiin sama teman-teman kalo lagi Camping atau sekedar nongkrong doang. Lagu yang penuh kenangan.

Nah, sekarang aku sampai pada lagu "Kamu Harus Pulang". Kalo yang ini lain lagi kenangannya. Lagu ini akan mengingatkan aku pada konser-konser Slank. Dan aku ingat banget Kaka akan ngomong gini "buat yang punya pacar, pegangin pacarnya, ajak cepat-cepat pulang biar nggak dimarahi. selamat malam. terimakasih". Selalu aku dengar kata itu setelah lagu ini dimainkan, yach soalnya slank kan selalu memainkan lagu ini sebagai penutup konser. Hah...banyak banget deh lagu-lagunya Slank yang menjadi sountrack kenangan ku, nggak mungkin aku sebutkan satu persatu bisa kram jari ku ngetiknya. Hahaha...Lebay.

Ups...aku kayaknya udah kebanyakan ngoceh nich. Eh, ada pelanggan datang, makin rame nich. Doa'in pendapatannya banyak yach....

Weleh...weleh...katanya lagi malas nulis, tapi kenapa masih nulis tentang kenangan?? Ternyata ide mengalir tanpa sadar ya. Ya sudah karna aku dah terlajur bercerita, maka mau tak mau aku harus posting juga ni cerita. Buat berbagi, kali aja ada Slanker lain yang setuju dengan cerita ku.

Klik klik klik (begitu bunyi tombol mouse kalo dipencet), dan postingan dipublish juga. Aku kasih label Intermezo aja deh.

Nah, kalian selamat membaca dan aku harus kerja lagi nich.


----------


29 Oktober 2009

Off




Rehat sejenak untuk mengumpulkan semangat


----

Petak Umpet




Hitung mundur dari angka lima ya.....
lima....
empat...
tiga...
dua...
udah beloooom ??? 
........ 
satu...
dan semenjak saat itu aku tak melihat mu lagi
kau meninggalkan ku dengan permainan konyol yang tak berujung



---------

27 Oktober 2009

Mengapa Kau Tak Pulang ??!



Ketika pergi, kau bilang kau akan pulang,
tapi nyatanya kau tak juga kunjung datang
Apa kau sudah lupa jalan pulang?
Padahal jalan itu masih sama, tak berubah
Masih jalan lurus yang terbentang lebar
Tak ada persimpangan yang akan menyesatkan mu
Tapi mengapa kau tak pulang??
Jika kau kawatir aku tak menunggu mu,
Kau salah
Aku masih setia di sini
Bahkan sampai rambut ku beruban pun
aku akan setia menunggu mu
Jadi pulanglah meski sekejap

.......

Pergi



Aku pergi ditengah hujan, dari mu yang tak pernah memahami kehadiran ku

26 Oktober 2009

Jejak Kenangan



Dulu kita seperti ini, 
berjalan beriringan dan bergandengan tangan
kini hanya jejak kenangan yang tertinggal, 
seiring semakin jauhnya perjalan yang kita tempuh

Ingkar



Tunggu aku di sana ya, aku akan bawakan kau sesuatu. Kau pasti suka. Begitu kata mu waktu itu. Aku percaya. Maka dari itu aku menunggu mu di sana. Di jalan lengang tempat kita  biasa bertemu dan menghabiskan waktu berdua.

Aku datang pagi-pagi sekali dengan secangkir teh panas yang masih mengepul. Itu biasa ku bawakan untuk mu bila kita berjanji untuk bertemu. Kata mu secangkir teh panas dari ku, bisa mengusir hawa dingin yang menyusup.

Lama aku menunggu mu di sana. Satu jam...Dua jam....bahkan sampai matahari kembali terbenam pun, kau tak juga kunjung datang.  Dimana kau? Apa yang terjadi pada mu? Apa kau lupa bahwa kau  sudah berjanji  pada ku setahun yang lalu akan datang menemui ku di sini? Atau kau sudah lupa dengan tempat kenangan ini?

Di sini hanya suara jangkrik yang terdengar, bukan tawa mu lagi. Aku menyesap teh yang sudah lama dingin, menikmati aroma kesepiannya. Lalu beranjak pergi dari tempat itu, tempat kau mengikatkan janji, lalu mengingkarinya.

Padahal kau sudah berjanji akan datang


25 Oktober 2009

Konser Sang Idola


Check...satu dua tiga....
Baru kata itu yang keluar dari microfon di atas panggung sana, tapi teriakan yang melatarinya tak kalah rame. Aaaaaaaaa.....Begitu teriakannya saling bersahutan. Aku juga. Mengambil barisan paling depan, dekat dengan pembatas panggung. Huaaa...aku bisa lihat lebih dekat.

Hampir 15 menit berlalu. Dada ku semakin berdebar-debar. Deg deg deg deg begitu bunyinya kira-kira. Ah, kenapa lama sekali. Aku sudah tidak kuat menahan debaran dan sesak karna suasana lapangan makin panas. Oh, my God. Cepatlah dimulai.

Apa kabar Padang??? Begitu sapa ramah sang vokalis. Spontan suasana yang tadi agak sedikit kendor kini semakin memuncak. Dutaaaa...Erossssss...Saktiiiiii...Adaaaaaam...Antooooon.....lalu satu persatu personil Sheila on 7 itupun keluar dan mengambil posisi masing-masing.

Lagu pertama yang mengalun di Lapangan Udara Tabing Padang ini adalah Pejantan Tangguh. Maklum ini kan tour promosi album ke 4 Pejantan Tangguh.



"Hei wit, loe lihat idola loe kan? Itu si Eross? wah, loe nangis?" begitu kata teman ku  Rona mengingatkan akan keberadaan idola ku yang telah di depan mata. Aku tak kuat untuk tak mengeluarkan cairan bening itu. Sekian tahun, aku memimpikan waktu ini terjadi dan sekarang my dreams come true. Aku terharu dan sangat bahagia.

Tahukah lagu yang kau suka
Tahukah bintang yang kau sapa
Tahukah rumah yang kau tuju
Itu aku...


 ----------

Malam semakin beranjak larut. Namun mata ku tak ingin terlelap. 10 menit yang lalu dia ada di depan ku, bernyanyi untuk ku, lalu melepas tawa untuk ku. Salahkah malam ini ku habiskan kembali dengan menikmati nyanyian yang kau ciptakan untuk ku??

YOU ARE MY INSPIRATION AND YOU'R THE BEST !!
MISS U SHEILA ON 7



---------

Cerita lama dari konser sheila on 7 di padang tahun 2004
(Teman2 gw yg nonton waktu itu, Rona, Rita, Enly, Arif. Hehehe...guys apa kabar loe??)

Nge-Blog Yuk


Kemarin ada seorang teman yang bertanya pada ku "Apa sih asiknya nge-blog? Apa juga untungnya menulis di blog. Cuma buang-buang waktu !!" begitulah kira-kira pertanyaannya.

Dan kau tahu aku menjawab apa? Aku bilang "Semenjak aku nge-blog, aku merasa jadi orang paling pintar sedunia, menjadi lebih percaya diri dan nggak kuper".

Ia malah bilang aku lebay dan narsis. Aku cuek. What ever u say lah, yang penting buat gue nge-blog itu menyenangkan. Have fun donk, friend. Dunia ini nggak semua bisa loe lihat dengan mata telanjang (maksudnya apa coba?).

Sekarang loe udah mengertikan kawan?
Hayolah coba nikmati asiknya Nge-blog. Betulkan Blog mania???


24 Oktober 2009

Sejenak



Esok hari aku tak akan melihat mu lagi, di sini
Esok hari kau kan meninggalkan ku sendiri, di sini
Tiada berkawan, hanya dengan kesepian dan kenangan dengan mu

Tak bisakah kau tinggal untuk beberapa saat saja, hari ini
Biarkan kita bercengkrama tentang hal-hal yang disukai
Tak perlu ada cemilan atau minuman kaleng
Cukup cerita mu saja, itu akan lebih hangat daripada secangkir teh panas sekalipun

Berhentilah sejenak saja, di sini hari ini
Biarkan kita menghabiskan waktu-waktu yang tersisa
Hingga akhirnya aku benar-benar melihat mu pergi
Memunggungi ku dan menjauh

Biarkan sejenak di sini, hari ini


-------

20 Oktober 2009

Jika Kau Kehilangan


Jangan pernah sedih
Karena kau terlalu mencintai ku

Jangan pernah sedih
Karena kau merasa kehilangan aku

Jangan pernah sedih
Karena kau tak sanggup melupakan aku

Maka jangan menangis
Saat aku meninggalkan mu

Dan ingatlah waktu-waktu terbaik yang pernah kita lalui bersama
Maka kau akan bangga karena kau mengenal ku
Karena aku hanyalah batu pijakan bagi mu
Saat kau ingin melompat lebih tinggi

--------------

Kecintaa kamu pada seseorang kadang kala membuat mu menjadi orang paling bodoh sedunia. Kamu rela melakukan apa saja untuk dia, untuk membuatnya selalu menjadi milik mu selamanya. Mencintai seseorang juga merupakan anugerah terindah. Bagi mu dialah segala-galanya. Kebahagiaan maupun harapan.

Namun apa jadinya, jika dia yang kamu cintai tidak bersama mu lagi. Dia pergi meninggalkan mu sesaat atau untuk selama-lamanya. Barangkali kamu akan menjadi orang yang paling sedih dan menderita. Dunia seakan telah berakhir dan hidup seakan tak berarti lagi.

Cinta itu adalah kekuatan. Dan mencintai seseorang seharunya menjadikan mu menjadi orang paling kuat sedunia. Itulah sebabnya orang selalu menyebutkan kalimat "The Power Of Love". Percaya atau tidak, sadar atau tidak, cinta itu mempunyai kekuatan yang mengaliri setiap denyut nafas mu.

---------------

--Kata-kata ini aku kutip dari sampul album sheila on 7 "sephia". Ini kata-kata yang diucapkan ayah Eross. Aku menyukainya dan sangat tersentuh dengannya. Semoga kalian juga--

18 Oktober 2009

Nasib Dedaunan Tua



Aku seumpama dedaunan yang berguguran ketika musim panas tiba
dedaunan yang kering kerontang
terombang ambing oleh deru angin lalu
berlumuran debu-debu jalanan yang pekat
akan segera hancur seiring lenggang langkah sang penguasa dunia
aku tak akan berguna lagi jika hari itu tiba
hanya mengisi bak-bak sampah sang penyapu jalanan
aku akan selalu terbuang
merasa terasing dan tercampakkan

Inilah nasib dedaunan seperti ku
tak berarti apa-apa jika musim panas tiba
hanya membuat kejengkelan para petugas kebersihan
para ibu-ibu dan gadis-gadis yang menyapu halaman rumah

Inilah nasib dedaunan tua seperti ku
tak berarti apa-apa lagi bila tlah berguguran

-----------

15 Oktober 2009

I Just Wanna Feel

"Loe sama bagas aja ya wit, sementara gue sama meta" kata sarah pada ku. Aku hanya mengangkat bahu. "Terserah" jawab ku.

***

Bagas mengendarai motor gedenya semakin kencang. Menyalip kendaraan-kendaraan di depannya. dan terus melaju tanpa canggung Sementara diboncengan, aku hanya duduk manis, menikmati pemandangan kota Bukittinggi yang selalu membuat ku rindu. Merasakan tamparan angin sore yang dingin dan segar.

Aku menikmati semuanya termasuk cowok yang di depan ku. Aku tak tahu awalnya dimana, tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang aneh di sini. Disudut hati ku. Ah, gila memang. Padahal aku baru mengenalnya beberapa jam yang lalu. Dan dia bukan orang yang tepat untuk ku beri rasa. Dia pacar sahabat ku, sarah. Bagaimana mungkin ini bisa ku rasakan.

Aku memperhatikannya dari belakang. Bagas memang tipe cowok yang akan digandrungi siapa saja. Tampan, gentle dan terutama baik. Sarah beruntung bisa memilikinya.

"Kamu temannya sarah waktu kuliah ya?" pertanyaan Bagas mengagetkan ku.

Untung hanya dari belakang, kalo nggak, mungkin ia akan mendapati ku sedang menatapnya. Atau ia bisa merasakannya? Argg...jangan sampai deh.

"Kok diam?" tanya nya lagi. Aku gelagapan. "Iya. Teman kuliahnya, satu jurusan pula" jawab ku akhirnya. Kemudian cowok itu diam. Tak berapa lama ia bertanya lagi "Sering ke Bukittinggi?"

"Nggak juga, tapi kalo lebaran sering sih. Cuma sarahnya aja yang belum pernah ke tempat ku"
"Kok belum pernah? Nggak pernah diajak kali?"
"Sering kok, dia nya aja yang nggak mau. Banyak alasan"
"Ooo..."
"Eh, kamu ajakin dia main ke pariaman dong. Biar dia juga bisa nikmati kota ku. Masa aku mulu yang main ke sini"
"OK deh. Ntar aku ajakin. Ngomong-ngomong rumah kamu dekat mana? Aku dulu sering ke pariaman"
"Aku tinggal di ..........." bla bla bla bla....obrolan pun semakin seru. Aku yang mulanya merasa risih dan malu-malu diboncengin sama pacar teman ku, jadi sedikit lebih santai. Yach...meskipun sedikit ada rasa, paling tidak aku memcoba bersahabat dengan nya.

Tit...tit.....
Sarah mengklakson kami dengan motornya. "Woi.....loe jangan sampai lupain gue yaaa" katanya sambil tertawa bersama meta kemudian berlalu memacu motornya. Tiba-tiba aku merasa sedih. Aku tahu sarah mengatakan itu sambil bercanda, tapi aku merasakan ada nada tak suka dalam suaranya melihat aku tertawa bersama bagas.

Aku hanya terseyum samar menanggapi ucapannya. Aku tahu, aku ini seorang jomblo sejati. Aku tak pernah pacaran. Bahkan diumur ku yang 23 tahun ini ,tak seorang cowok pun yang mengatakan cinta pada ku.  Orang-orang boleh mengatakan aku wanita kesepian atau sebagainya, tapi aku masih punya rasa, punya hati. Aku tak mungkin merebut pacar sahabat ku sendiri. Aku lebih baik menderita memendam perasaan daripada harus menyakiti sahabat ku.

***

Bus terus melaju meninggalkan kota Bukittinggi menuju Pariaman. Aku terjepit dikursi sebelah sudut dekat jendela. Sementara Meta membaringkan kepalanya ke bahu ku.  Malam semakin beranjak larut, namun kami masih diperjalanan. Masih beberapa kilometer lagi, kami akan sampai. Namun, kondisi yang macet total akan membuat kami terus mendekam dalam bus yang penuh sesak ini.

Ku biarkan jendela bus terbuka lebar. Angin malam berhembus kencang, menampar muka ku yang kelelahan, namun itulah yang ku butuhkan kini. Aku ingin angin itu menerbangkan semua kesedihan yang kurasa kan.

Bus semakin jauh melaju meninggalkan kota Bukittinggi. Membawa diri ku jauh dari kenangan sesaat yang menyakitkan.

------------

Bukittinggi I'm In Love

11 Oktober 2009

Terobsesi Pada Mimpi

Jika kau bertanya tentang aku, maka aku akan menjawab bahwa aku adalah seorang penulis awam. Tiada jera bagi ku bercerita pada dunia tentang apa yang ku pandang di langit dan dibumi. Aku belajar menulis dengan perasaan, dari hati. Ia mengajarkan ku tentang banyak hal, kejujuran dan ungkapkan.

Inilah aku seorang penulis awam yang bahkan tak berpikir apa kau akan suka dengan tulisan ku. Aku tak peduli. Egois memang, tapi inilah aku. Hari ini cukup diri ku yang memahami tulisan ku. Mungkin esok hari aku akan memuaskan mu dengan kehebatan ku. Akan aku pelajari dari orang-orang hebat seperti mu. Dan kau akan melihat, bahwa aku bisa.

Inilah aku, penulis awam yang terobesesi akan mimpi.....

Ruang Sempit Untuk Mu


Di sini aku mungkin hanya mempunyai ruangan yang sempit untuk kita tempati berdua. Tak cukup untuk kau bisa bergerak bebas. Aku hanya mempunyai satu bantal, satu kasur dan satu selimut. Apa itu cukup untuk kita berdua?

Aku akan suka berbagi dengan mu jika kau sudi. Namun, ku pikir kita bahkan tak memerlukan bantal ataupun selimut untuk terlelap. Karna kita akan saling memeluk, tangan kita akan saling merangkul dalam bayangan senja. Dan itu cukup hangat untuk menepiskan angin malam yang menerobos masuk, bahkan lebih panas dari bara api yang berderak di tungku perapian.

Jika kau merasa tak nyaman dan tak terbiasa dengan ruang sempit ini, aku  pun tak keberatan jika kau mengambil semua tempat ku jika kau menginginkan. Aku akan mengalah demi kebahagiaan mu. Karna senyum mu adalah nafas bagi ku. Aku akan setia menunggui mu sampai tertidur sambil membelai setiap helai rambut mu, menyelimuti mu dengan kecupan ku. Cukup romantis kan? Apa kau mau?

Sekali lagi ku katakan, di sini mungkin aku hanya mempunyai ruang sempit untuk berbagi, namun di hati ku, ada banyak ruang kosong yang bisa kau isi dengan apa saja. Semua ruangan itu hanya untuk mu. Apa kau sudi untuk mengisinya??

Namun sepertinya tak semudah itu bagi mu melewati hari yang sempit ini dengan ku. Kau terbiasa bergerak bebas, ruang mu terlalu luas untuk diri mu terbang. Kau terbiasa bersama dengan dunia yang lebar. Jauh dengan dunia ku yang kecil dan sederhana.

Aku tak tahu sampai kapan bisa menyakinkan mu dengan mengoceh tentang ruang sempit ku. Hanya kejujuran yang bisa ku berikan selain CINTA. Ku pikir itu adalah kata terdalam untuk menyakinkan mu.

Terserah apa kau mau menerima ku.....

09 Oktober 2009

Lost Love

Lalu siapa yang harus dipersalahkah jika pada akhirnya cinta hanya melewati ku tanpa berhenti. Meski seberapa besar keinginan ku untuk menahannya, ia terus saja berlalu. Apa yang harus aku lakukan kini? tentu saja membiarkannya beranjak dan menunggu cinta selanjutnya menghampiri ku...

--Pariaman, 081009--

Goes Bye

Roda itu kini membawa ku pergi
perlahan-lahan
meninggalkan kebisuan di hati kita.
Bungkam
hanya itu yang bisa kita lakukan
terlalu pahit untuk mengungkapkannya lagi
atau barangkali sudah terlambat.

Roda itu membawa ku menjauh dari mu beberapa meter
namun kau hanya diam
meski berulangkali ku kirimkan telepati pada mu.
Perih
kini hati mu tak lagi bisa ku sentuh.

Roda itu semakin jauh dan menghilang dari pandangan mu
yang kita lakukan hanya diam
tanpa bermaksud menoleh ke belakang dan mengakhiri luka.....


--Pariaman, 081009--

08 Oktober 2009

Tentang : Cinta

Tit...tit...tit...jam 11 malam HP ku berbunyi nyaring. Ada SMS masuk. Rasa kantuk yang mendera membuat ku mengabaikan sms itu. Namun 5 menit kemudian tak urung juga ku raih handphone butut itu. Mata ku seketika terbuka demi melihat nama si pemilik pesan. Tumben gumam ku lirih. Ku pencet tobol "pesan masuk". Akhirnya pesan itu terbaca juga.

"Apa yang dilakukan oleh insan manusia bila rindu dengan kekasih hatinya sedangkan kekasihnya sudah terlarang untuknya?".

Sejenak aku bingung untuk menjawab pertanyaan itu. Merindukan seseorang yang tak lagi milik kita? tentu sangat menyakitkan dan tentu saja hal yang pertama dilakukan yaitu menangis. Itu sudah pasti ku rasa, memendam rindu memang terasa berat hingga teman berbaginya ya hanya air mata. Namun entah mengapa aku tak ingin menjawab dengan itu, karna ku rasa itu bukan jawaban yang diinginkannya. Setelah berpikir sejenak, akhirnya aku membalas pesan itu.

"Entahlah, mungkin hanya bisa menikmati kerinduan itu, barangkali dengan sedikit berharap rindu itu akan terobati dengan kenangan bersamanya. Hanya berharap sesaat, lainnya? hanya Tuhan yang tahu apa yang terbaik untuk kita."

Begitu balas ku padanya. Entahlah ia mengerti atau tidak, yang pasti 5 menit kemudian ia mengirim pesan kembali.

"Tapi insan manusia itu sekarang sedang terhanyut sangat jauh, tenggelam begitu dalam bersama kenangan indah itu. Dia ingin keluar dalam keterpurukannya, tapi tangan itu begitu kokoh menariknya ke dalam. Masih ada senyum dibibirnya, tapi andaikan hati dilihat, sepertinya sudah tak berbentuk. Kapan semua ini akan berakhir?"

Aku terseyum membaca pesan itu. Sekilas seperti puisi, tapi ini ungkapan hatinya. Kembali aku merenung, mencari jawaban yang tepat, akhirnya kembali jemari ku menari-nari diatas keypad handphone lusuh itu.

"Kamu mungkin membutuhkan orang lain untuk menarik mu keluar dari keterpurukan itu. Tapi ku rasa itu saja idak cukup jika kau hanya diam. Mari ulurkan tangan pada teman-teman mu dan berusahalah sekuat tenaga agar orang-orang mudah membantu mu. Lapangkan dada dan ikhlas, sebenarnya hanya itu yang kau perlukan. Tapi terkadang itu tak semudah mengucapkannya".

Mungkin ini adalah jawaban yang lumrah, hanya diberi sedikit pemanis agar tampak menarik. Aku tertawa membaca pesan ku sendiri. Biarlah, hanya ini yang bisa ku jawab batin ku. Namun ia membalasnya dengan ucapan terima kasih dan berusaha untuk mengingat pesan ku.

Percakapan melalui sms itupun terhenti. Kini yang ada hanya sunyi. Malam semakin beranjak larut, namun aku masih terjaga. Membicarakan cinta, banyak hal yang tak akan terjawab. Mencoba mengenali cinta, akan ada banyak hal pula yang terlewati. Hari ini kita mungkin jatuh cinta dan patah hati, kemudian mengutuki diri akan semua kebodohan. Namun, kita tidak akan pernah tahu bahwa mungkin esok hari kita akan mengalami hal yang sama lagi.

Bercerita tentang cinta, mungkin tak akan pernah ada habisnya. Cinta itu datang dan pergi tanpa pernah kita sadari, cinta seperti permainan teka-teki silang. Perlu memahami banyak hal untuk mengetahui arti cinta yang sebenarnya. Mungkin saja cinta itu pengorbanan atau juga perjuangan. Entahlah...Sampai saat ini aku masih belum mengetahuinya, bahkan para pujangga pun mendefinisikan cinta dengan banyak hal.

Namun bagi ku cinta itu universal. Sama seperti hati kita, cinta itu luas tak berbatas....


--Pariaman, 17 September 2009---
Sebuah Cerita Cinta dari Seorang Sahabat

Mengertilah


Apa kau mengerti
bahwa aku tak ingin merebut mu dari siapa-siapa,
apalagi dari kekasih mu
karna ku tahu, hati ku dan hatinya sama.

Aku hanya ingin kau mendengar keluh kesah ku,
aku hanya ingin kau tahu betapa rapuhnya aku
aku hanya ingin kau menjadi sandaran ku saja
sesaat sebelum ku tertidur lelap di balik punggung mu
setelah itu kau boleh beranjak pergi
meninggalkan ku
membiarkan ku hanyut bersama mimpi dan bayang tentang mu

Hanya itu saja
Mengertilah untuk sepotong rasa yang ku butuhkan
dan jangan berpikir terlalu buruk tentang ku
aku ini hanyalah seorang wanita yang terlalu lemah untuk ditakuti
apalah artinya diri ku untuk mu
bahkan dengan mengabaikan sepotong tulang rusuk mu ini
mungkin tak akan berpengaruh apa-apa bagi mu

Namun kali ini ku mohon mengertilah
hanya itu pinta ku....


--Pariaman, 17 Oktober 2009--

04 Oktober 2009

Pondasi Terakhir (1)

Gempa berlalu
semua luluh lantak dan tak berbenah
tak ada sandaran
tak ada tempat bernaung
satu-satunya pondasi yang berdiri
hanyalah aku
tiada yang lain diantara debu yang mengepul dan mengaburkan pandangan

Aku dan kesendirian ku merangkul erat satu-satunya tempat yang tersisa
hanya ditemani gelap dan hujan deras
hanya berkawan keringat dan kecemasan.
meski bayang-bayang menakutkan tengah menghantui ruang pikiran ku
namun hati, ku kuatkan untuk tetap bertahan
bertahan demi perjuangan yang berlalu
bertahan demi segudang harapan yang dibisikkan
bertahan demi menjadi pondasi bagi kedua perempuan tua ku

Lindungi aku Ya Rabb
hanya kepada-Mu ku serahkan hidup dan mati ku...


--Harapan saat gempa di Pariaman, Rabu 30 September 2009--